Paus Fransiskus menyebut bahwa kita ada di dalam sebuah era yang penuh dengan ketidakpastian. Namun, menurut Bapa Suci, justru inilah saatnya untuk menjadi kreatif dan menemukan cara-cara baru, karena upaya-upaya ini mewujudkan sebuah sikap kristiani yang baik. Kongregasi Pendidikan Katolik Tahta Suci pun satu suara dengan Bapa Suci, dengan menyerukan bahwa situasi pandemi ini adalah tantangan bagi pendidikan Katolik untuk menemukan peluang-peluang dalam pendidikan Katolik khususnya di masa yang sulit ini dan di masa depan. Secara khusus Kongregasi menekankan bahwa masa krisis ini bisa menjadi peluang bagi lembaga pendidikan Katolik di seluruh dunia untuk semakin meneguhkan kesaksian atas misi dan identitasnya sebagai bagian dari komunitas umat beriman yang penuh kasih dan murah hati.

Sejalan dengan seruan tersebut, Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) perlu memikirkan dan menimbang strategi dalam menghadapi situasi “normal yang baru”, khususnya dalam dunia pendidikan tinggi. Pertanyaan mendasar yang perlu dijawab oleh APTIK adalah sejauh mana PT APTIK menjadi kreatif di dalam situasi krisis ini dan semakin memperdalam penghayatan dan praktik atas identitas dan misi pendidikan yang dihidupinya selama ini?

Sehubungan dengan itu dalam rangka Hari Studi APTIK, APTIK akan mengadakan seminar daring (webinar) untuk merefleksikan bersama identitas dan misi kekatolikan sekaligus menegaskan komitmen bersama menyatakan identitas dan misi itu di kampus masing-masing. Fokus refleksi APTIK adalah upaya menghadirkan Campus Ministry sebagai salah satu bagian reksa pastoral dalam memperkuat identitas dan misi perguruan tinggi Katolik sesuai dengan mandat Ex Corde Ecclesiae. Bagi APTIK  Campus Ministry memiliki peran yang penting untuk membangun dan mengembangkan disposisi serta tata nilai yang kontekstual dengan tantangan terkini di Indonesia, dalam semangat kekatolikan.

Dalam Webinar ini, refleksi tentang identitas kekatolikan di perguruan tinggi APTIK melalui Campus Ministry akan dilihat dari dua sudut pandang. Sudut pandang pertama adalah dari  ajaran Gereja tentang identitas dan misi perguruan tinggi Katolik, tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan sudut pandang kedua adalah kajian ilmiah dan pengalaman dari berbagai pihak tentang implementasi nilai-nilai kekatolikan baik dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, maupun dari orang yang pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi Katolik dalam hidup di tengah masyarakat.

Untuk membantu APTIK berefleksi, lima pembicara dihadirkan dalam webinar ini. Kelima pembicara ini adalah (1) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C yang berbicara tentang identitas, misi dan tanggung jawab perguruan tinggi Katolik berdasarkan Ex Corde Ecclesiae dan Relevansinya di Masa Kini, (2) Dr. Mikhael Dua, Kepala Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, yang akan memaparkan kajian ilmiahnya terkait Nilai Inti dan Identitas Perguruan Tinggi Katolik di Indonesia,  (3) Agatha Lydia Natania, Anggota Badan Penasihat Pemuda Internasional (International Youth Advisory Body), Departemen untuk Kaum Awam, Keluarga dan Kehidupan (Dicastery for Laity, Family and Life) Vatikan yang membagikan pengalamannya sebagai orang muda yang pernah mendapat Pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Katolik (di UNPAR) sekaligus memberikan informasi tentang agenda dan perhatian Gereja Katolik pada pembangunan kaum muda, (4) P. Aloysius Budi Purnomo, Pr., yang akan membagikan pengalamannya tentang pengelolaan  Campus Ministry di Unika Soegijapranata Semarang dan Relevansinya di Masa Pandemi. (5) Prof.Dr. Johanis Ohoitimur, MSC dari Universitas Katolik De La Salle Manado, yang akan berbagi pengalaman kegiatan universitas di masa pandemi dan relevansinya sebagai Institusi Pendidikan Katolik.

Webinar Hari Studi ini akan diadakan selama 2 hari, pada 22-23 Oktober 2020.

Informasi dan Registrasi: aptik.jakarta@gmail.com